3Agama Majoriti Besar Di Malaysia
PENGERTIAN DAN
MAKSUD ISLAM
Perkataan Islam berasal dari bahasa arab ertinya sejahtera , aman,
harmoni dan dirujuk dari istilah memberi makna menyerah diri kepada Pencipta
yang Maha Berkuasa dengan mentauhidkannya dengan penuh kenyakinan serta
melaksanakan segala suruhan dan meninggalkan larangannya .
Maksud Islam ialah , Agama ciptaan Allah yang lengkap lagi sempurna
dengan segala peaturan dan undang-undang yang merangkumi penyususnan kehidupan
manusia , baik yang mengenai orang perseorangan , kekeluargaan, kemasyarakatan
dan kenegaraan sekaligus menghubungkan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan
alam sejagat bagi menjamin kesejahteraan , keselamatan , kesempurnaan dan
kebahgiaan di dunia dan akhirat .
Islam sbagai “Ad-Dinn” mengajar dan menyuruh umatnya berpandangan
jauh dengan mengambil kira kepentingan dunia dan akhirat secara seimbang dan
seiring. Islam memberi perhatian kepada kepentingan jasmani sama diberi kepada
kepentingan rohani, agama dan kemajuan di dunia dan akhirat.
Pengertian “Ad-Dinn”
Perkataan “Ad-Dinn”dalam bahasa arab membawa pengertian kepada
agama. Maksudnya suatu cara hidup atau atau bentuk hidup atau peraturan hidup
atau suatu pegangan hidup . Islam ialah agama dan tidak semua agama itu Islam .
Maka jika dua perkataan itu digandingan , ia menjadi Agama Islam yang memabwa
maksud suatu pegangan hidup atau cara hidup yang menjamin segala keselamatan di
dunia dan akhirat . Firman Allah ;“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam
.”, Al-Imran ayat 19.
Agama Buddha
Agama Buddha ialah agama dan
falsafah yang berasaskan ajaran Buddha Śākyamuni (Siddhārtha Gautama) yang
mungkin lahir pada kurun ke-5 sebelum masihi. Agama Buddha menyebar ke benua
India dalam 5 kurun selepas Baginda meninggal dunia. Dalam dua ribu tahun yang
seterusnya, agama Buddha telah menyebar ke tengah, tenggara dan timur Asia.
Kini, agama Buddha telah dipaparkan sebagai tiga aliran utama, iaitu Theravāda
(Bahasa Sanskrit: Sthaviravāda), Mahāyāna, and Vajrayāna. Agama Buddha terus
menarik orang ramai menganutnya di seluruh dunia dan mempunyai lebih kurang 350
juta penganut. Agama Budddha dikenali sebagai salah satu agama yang paling
besar di dunia.
Seorang Buddha ialah seorang yang
mendapati alam semula jadi yang benar melalui pelajarannya yang bertahun-tahun,
penyiasatan dengan pengamalan agama pada masanya dan pertapaan. Penemuannya
dikenali sebagai Bodhi atau "Pemahaman". Sesiapa yang bangun dari "Ketiduran
Kejahilan" secara langsung yang mengenali alam semula jadi nyata yang sebenar
dikenali sebagai Buddha
Śākyamuni
dikatakan sebagai Buddha yang
terkini daripada banyak Buddha. Terdapat banyak Buddha akan dilahirkan selepas
Śākyamuni dan banyak Buddha dilahirkan sebelum Śākyamuni. Mengikut ajaran
Buddha, sesiapa dapat mempelajarinya dan juga memahami alam semula jadi nyata
yang sebenar seperti Buddha dengan menurut kata-kata Buddha yang dikenali
sebagai "Dharma" dan mempraktikkannya dengan mengamalkan kehidupan
yang bermoral dan pemikiran yang bersih. Secara keseluruhan, tujuan seorang
menganut agama Buddha adalah untuk menamati segala kesusahan dalam kehidupan.
Bagi mencapai matlamat ini, penganut Buddha harus membersihkan dan melatih
minda sendiri dengan mengikut "Lapan Jalan Tepat", atau "Jalan
Tengah" supaya memahami kenyataan yang sebenar lalu mencapai kebebasan
dari segala kesusahan, iaitu nirodha atau nirvāna (Pāli nibbāna).
PENGERTIAN AGAMA
HINDU
Agama sebagai pengetahuan kerohanian yang menyangkut
soal-soal rohani yang bersifat gaib dan methafisika secara esthimologinya
berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata "A" dan
"gam". "a" berarti tidak dan "gam" berarti pergi
atau bergerak. Jadi kata agama berarti sesuatu yang tidak pergi atau bergerak
dan bersifat langgeng. Menurut Hindu yang dimaksudkan memiliki sifat langgeng
(kekal, abadi dan tidak berubah-ubah) hanyalah Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa). Demikian pula ajaran-ajaran yang diwahyukan-Nya adalah kebenaran
abadi yang berlaku selalu, dimana saja dan kapan saja.
Berangkat dari pengertian itulah, maka agama adalah
merupakan kebenaran abadi yang mencakup seluruh jalan kehidupan manusia yang
diwahyukan oleh Hyang Widhi Wasa melalui para Maha Rsi dengan tujuan untuk
menuntun manusia dalam mencapai kesempurnaan hidup yang berupa kebahagiaan yang
maha tinggi dan kesucian lahir bathin.
Perkembangan Agama Hindu di India pada zaman weda
Perkembangan agama Hindu di India, pada hakekatnya dapat
dibagi menjadi 4 fase, yakni Jaman Weda, Jaman Brahmana, Jaman Upanisad dan
Jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di Mohenjodaro dan Harappa,
menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di India pada jamam dahulu telah
mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu peninggalan yang menarik, ialah
sebuah patung yang menunjukkan perwujudan Siwa. Peninggalan tersebut erat
hubungannya dengan ajaran Weda, karena pada jaman ini telah dikenal adanya penyembahan
terhadap Dewa-dewa.
Jaman Weda dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab
di Lembah Sungai Sindhu, sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum Masehi, setelah
mendesak bangsa Dravida kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan.
bangsa Arya telah memiliki peradaban tinggi, mereka menyembah Dewa-dewa seperti
Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Walaupun Dewa-dewa itu banyak,
namun semuanya adalah manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan
yang Tunggal dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur tertib alam semesta,
yang disebut "Rta". Pada jaman ini, masyarakat dibagi atas kaum
Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra.
Dikatakan bahwa orang- orang Aryalah yang menerima wahyu
Weda. Wahyu- wahyu Weda ini tidak turun sekaligus, melainkan dalam jangka waktu
yang agak lama, dan juga tidak diwahyukan di satu tempat saja. Penerima wahyu
disebut Maha Resi, diterima melalui pendengaran, dan oleh sebab itu wahyu Weda
disebut Sruti (sru= pendengaran). Kurun waktu turunnya wahyu- wahyu Weda itulah
yang disebut jaman Weda dan ajaran Weda inilah yang kemudian tersebar ke
berbagai penjuru dunia.
Pada Jaman Brahmana, kekuasaan kaum Brahmana amat besar pada
kehidupan keagamaan, kaum brahmanalah yang mengantarkan persembahan orang
kepada para Dewa pada waktu itu. Jaman Brahmana ini ditandai pula mulai
tersusunnya "Tata Cara Upacara" beragama yang teratur. Kitab
Brahmana, adalah kitab yang menguraikan tentang saji dan upacaranya. Penyusunan
tentang Tata Cara Upacara agama berdasarkan wahyu-wahyu Tuhan yang termuat di
dalam ayat-ayat Kitab Suci Weda.
Sedangkan pada Jaman Upanisad, yang dipentingkan tidak hanya
terbatas pada Upacara dan Saji saja, akan tetapi lebih meningkat pada
pengetahuan bathin yang lebih tinggi, yang dapat membuka tabir rahasia alam
gaib. Jaman Upanisad ini adalah jaman pengembangan dan penyusunan falsafah
agama, yaitu jaman orang berfilsafat atas dasar Weda. Pada jaman ini muncullah
ajaran filsafat yang tinggi-tinggi, yang kemudian dikembangkan pula pada ajaran
Darsana, Itihasa dan Purana. Sejak jaman Purana, pemujaan Tuhan sebagai Tri
Murti menjadi umum.
Selanjutnya, pada Jaman Budha ini, dimulai ketika putra Raja
Sudhodana yang bernama "Sidharta", menafsirkan Weda dari sudut logika
dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan untuk menghubungkan
diri dengan Tuhan.
Agama Hindu, dari India Selatan menyebar sampai keluar India
melalui beberapa cara. Dari sekian arah penyebaran ajaran agama Hindu sampai
juga di Nusantara.
No comments:
Post a Comment